• 08.00 s/d 20.45

Perbedaan Antara Pewarna Pigment Dan Dye

Pigmen dan dye digunakan untuk mewarnai bahan yang berbeda, tetapi cara dan proses pewarnaannya sangat berbeda. Ini semua berkaitan dengan kelarutan bahan pewarna tersebut dalam bahan pelarut – kecenderungan untuk larut dalam cairan, terutama air. untuk mempermudah pemahaman dapat diasumsikan dengan air yang dicampur dengan lumpur dan air yang dicampur dengan garam.

Kelarutan/ Solubility

Air berlumpur berwarna coklat, dengan segala macam kotoran dan partikel lumpur tersuspensi di dalam air. Berikan waktu yang cukup dan partikel akan mengendap di dasar. Campuran ini disebut suspensi.

Sekarang ambil air garamnya. Mencampur garam dengan air menghasilkan itu benar-benar larut dalam air. Anda tidak akan mendapatkan lapisan partikel garam yang mengendap di bagian bawah gelas. Jadi campuran ini disebut larutan.

Pigmen, seperti lumpur pada contoh di atas, adalah partikel warna yang digiling halus yang tersuspensi dalam cairan (biasanya bukan air, dan disebut zat pendispersi atau pembawa). Sedangkan dye adalah bahan kimia yang, seperti garam di atas, dilarutkan dalam media (seperti air) untuk membuat pewarna.

Perbedaan antara pigmen dan pewarna tidak berhenti di situ. Bagaimana pewarna benar-benar menempel pada bahan juga sangat berbeda antara pigmen dan dye. Dye mengikat secara kimiawi dengan bahan, sedangkan pigmen dicat ke permukaan, sehingga mereka mengikat secara fisik.

Pigmen, dicampur dengan zat pendispersi, diaplikasikan pada alas dan membentuk lapisan di atasnya. Agen pendispersi pada dasarnya membuatnya menempel pada permukaan material.

dye, di sisi lain, secara kimiawi mengikat suatu bahan – dye  tidak dicat sebagai lapisan tetapi benar-benar menjadi bagian dari bahan. Apakah dye akan mewarnai atau tidak tergantung pada sifat kimia bahan yang dicelup dan dye itu sendiri..

Dalam hal lightfastness, yaitu tingkat lamanya warna sampai memudar., pigmen jauh lebih lightfast daripada pewarna. Cahaya, terutama sinar matahari, menghancurkan warna pada objek yang dye dengan memecah ikatan elektronik  di dalam molekul. Oleh karena itu, bahan yang diwarnai dengan dye seringkali tidak stabil dan dapat memudar, terkadang agak cepat, bila terkena cahaya. .

Penggunaannya:

Biasanya, pewarna berbasis dye  digunakan dalam industri tekstil dan kertas. Kulit dan kayu juga biasanya diwarnai. juga seperti lilin, minyak pelumas, poles, dan bensin. Makanan sering diwarnai dengan pewarna  Dye alami, atau pewarna dye sintetis yang telah disetujui aman untuk dikonsumsi manusia. Pigmen, di sisi lain, biasanya mewarnai produk karet, plastik, dan resin yang hanya menempel pada permukaan.

 Copyright stekom.ac.id 2018 All Right Reserved