Seluruh aktivitas mengenai video tidak pernah lepas dari
proses rendering. Tanpa adanya proses rendering, video tidak akan menjadi
suatu bentuk video yang utuh. Sebelum melakukan proses rendering biasanya
dilakukan proses editing yakni dengan menggabungkan gambar, melakukan edit,
membangunnya, hingga menjadi suatu kesatuan berbentuk video yang menggambarkan
sebuah cerita. Sebelum itu, agar video menjadi suatu bentuk file utuh harus
melalui proses rendering. Proses rendering dilakukan dengan menggunakan
aplikasi editing yang sudah terinstall pada komputer. Apakah Rendering Dapat Dilakukan Melalui Smartphone? Itulah pengertian dari rendering, dimana rendering merupakan
sebuah proses berisi langkah – langkah untuk menggabungkan hasil editan berupa
objek berupa foto, video, audio, teks, dan sebagainya. Pengoperasian editing
pun cukup berat untuk dilakukan sehingga rendering hanya dapat dilakukan di
komputer. Hal tersebut disebabkan agar kualitas video yang dihasilkan
dapat menjadi lebih jernih dan memiliki resolusi yang bagus. Selain itu
pengguna juga dapat mengaturnya sesuai keinginan. Namun, untuk pengguna yang tetap ingin melakukan rendering
melalui smartphone, tidak masalah. Terdapat pula beberapa aplikasi editing pada
smartphone. Tetapi terdapat kelemahan dalam hasil yang di dapatkan seperti
gambar yang kurang memuaskan atau prosesnya sangat lama atau macet di tengah
jalan. Apalagi jika pengguna menggunakan file yang mentah baik foto, video atau
audio dengan ukuran yang sangat besar. Rendering tidak hanya digunakan untuk melakukan editing
video yang menghasilkan sebuah iklan, film, atau video semacamnya. Istilah
rendering berlaku dalam pembuatan aplikasi dalam bentuk 3D, audio, hingga
aplikasi 2D. Aplikasi 3D merupakan aplikasi seperti Sketchup, yakni pembuatan
modeling 3D rumah, apartemen, maupun bangunan lainnya. Jadi, rendering
merupakan istilah yang digunakan secara umum dan berhubungan dengan dunia
digital. Spesifikasi Komputer yang Bagus untuk Rendering Seperti yang telah diketahui, untuk melakukan rendering pengguna
membutuhkan alat untuk melakukan rendering. Alat yang dibutuhkan merupakan alat
yang mumpuni sehingga dapat menghasilkan output yang bagus. Untuk kelancaran
proses rendering, dapat menggunakan spesifikasi yang bagus untuk komputer. Berikut merupakan spesifikasi komputer yang
bagus untuk rendering. 1. Processor Processor merupakan bagian inti dan sangat penting pada
komputer. Processor akan bekerja secara penuh selama proses rendering.
Processor dibantu oleh GPU dan RAM. Spesifikasi processor yang dibutuhkan
supaya proses rendering berjalan dengan baik adalah terdapat pada inti. Semakin
tinggi jumlah core dalam processor, maka proses rendering akan semakin cepat. Contohnya komputer dengan processor Dual Core dengan kecepatan
3.5 Hz, akan kalah cepat dengan komputer processor Quad Core meskipun
kecepatanya hanya 2.0 Hz. Hal ini disebabkan karena jumlah core pada Quad Core
lebih banyak dibanding Dual Core. Quad Core memiliki 4 Core, sedangkan Dual
Core memiliki 2 Core. 2. Memory serta RAM Spesifikasi selanjutnya agar rendering berjalan lancar adalah
Memory dan RAM. Memory dan RAM saling berkaitan erat dalam hal desain 3D yang
berat. Minimal RAM yang dibutuhkan adalah 6 GB dan paling besar 16 GB. RAM
berfungsi agar pengolahan grafis berjalan lebih cepat. Sedangkan memory
berfungsi sebagai memory penyimpanan data mentah hingga data yang sudah jadi. 3. Motherboard dan Kipas Motherboard merupakan komponen pendukung yang memiliki peranan
sangat penting sehingga processor dapat bekerja dengan lebih kuat. Motherboard
merupakan bagian yang mudah panas bergantung pada kapasistas penggunaan. Sehingga motherboard membutuhkan kipas pendingin. Pada PC
rakitan biasanya menggunakan banyak kipas di beberapa tempat. Hal tersebut
bertujuan agar motherboard tidak terlalu panas dan terbakar. 4. VGA VGA merupakan komponen yang berfungsi sebagai penerjemah sinyal
digital. Semakin tinggi hasil terjemahan maka akan semakin bagus tampilan
visual yang terlihat. VGA memang tidak terlalu berpengaruh secara langsung pada
proses rendering. Tetapi dalam proses editing tetap perlu memperhatikan
spesifikasi VGA yang dimiliki. Gunakanlah VGA yang memiliki kualitas baik
seperti S3, ATi dan NVIDIA. Tipe dan Teknik Rendering Desain 3D Untuk Mendapatkan Hasil
Terbaik Dalam membangun desain 3D baik itu desain bangunan maupun
arsitektur, diperlukan rendering yang interaktif. Rendering merupakan parameter
dalam menyesuaikan desain 3D dengan aslinya. Hasil rendering biasa disebut
dengan hasil fotorealistik. Rendering terdiri dari dua tipe, yakni rendering real time dan
rendering offline. Rendering real time biasanya digunakan untuk membuat desain
grafis atau aplikasi gaming dengan menggunakan 3D desain dan memiliki kecepatan
yang cepat. Hasil yang didapat berupa desain yang telah mendapatkan
improvisasi lebih baik dibanding dengan tampilan aslinya. Sedangkan rendering
offline adalah teknik yang menggunakan kecepatan lebih rendah. Teknik Rendering Pada Desain 3D 1. Ray Tracing Rendering Teknik Ray Tracing Rendering sudah ada sejak 1980 ketika gambar
3D pertama kali muncul. Metode ini ditemukan oleh Rene Descartes, seorang
penemu yang juga membuat pelangi dalam bola kaca. Teknik ini memanfaatkan teori pemantulan dan pembiasan cahaya.
Rendering ray tracing merupakan teknik yang mampu menghasilkan fotorealistik.
Konsep dasar pada teknik ini berdasarkan sumber cahaya dan warna yang
ditampilkan dalam pixel. Proses pembuatannya terus berulang sampai mendapatkan
pixel yang sudah terbentuk. 2. Wireframe Rendering Wireframe Rendering merupakan teknik yang anya dapat
dioperasikan pada komputer berspesifikasi tinggi. Objek desainnya tidak
memiliki permukaan dan hanya terlihat garis-garis yang membentuk sisi objek.
Kelemahan pada teknik ini adalah objek akan terlihat transparan dan kesalahan
sering kali terjadi dalam membedakan sisi depan dan belakang.
3. Hidden Line Rendering Hidden Line Rendering merupakan teknik untuk membuat permukaan
objek menjadi tidak terlihat atau tertutup permukaan lain. Hidden Line
Rendering juga dapat memperlihatkan garis yang tidak terlihat meskipun terdapat
permukaan yang menghalanginya. Teknik ini memiliki hasil yang lebih lambat dibanding teknik
Wireframe. Kekurangan dari teknik ini adalah karakteristik permukaan pada objek
tidak terlihat seperti teksturnya, pencahayaan atau warnanya. 4. Shaded Rendering Teknik Shaded Rendering membutuhkan waktu yang cukup lama serta
komputer dengan spesifikasi yang tinggi. Perlu dilakukan perhitungan yang cepat
dan tepat dari segi pencahayaan, karakter permukaan, bayangan dan sebagainya.
Dengan melakukan perhitungan yang tepat, hasil dari teknik ini akan menjadi
lebih realistik. Software Rendering Terbaik untuk Arsitektur Pada bidang arsitektur tidak hanya mempelajari soal bangunan
saja. Peranan komputer juga sangat penting agar rencana pembangunan arsitektur
dapat dirender pada komputer dalam bentuk digital. Semua detail seperti struktur dan desain dapat terlihat dengan
jelas. Langkah ini lebih efisien, tepat, dan dapat mengurangi banyak waktu.
Aplikasi rendering adalah bagian terpenting yang dapat membuat desain menjadi
tampak nyata. Terdapat beberapa jenis software rendering arsitektur yang dapat
digunakan sebagai berikut. 1. Maxwell Maxwell merupakan aplikasi gratis yang biasanya digunakan oleh
para arsitek. Maxwell adalah aplikasi dengan user interface dan kemampuan
rendering serta fitur-fitur yang mumpuni dalam membuat desain. Software ini
memiliki kelebihan yakni mudah dipelajari dan memiliki support komunitas.
Kelemahannya adalah proses rendering yang memakan waktu sedikit lama. 2. Blender Blender merupakan aplikasi rendering yang sangat populer dan
bersifat gratis. Blender memiliki fitur plethora, yakni alat atau tools yang
mempermudah dalam membangun desain rumah hingga gedung pencakar langit. Blender
memiliki fitur community dan proses rendering yang cukup baik. Untuk pengguna
yang merasa kebingungan dalam menggunakan aplikasi ini dapat mengunjungi forum. 3. Autodesk Revit Software ini sangat terkenal dan memiliki banyak fitur tambahan
seperti tekstur dan model yang dapat dipilih. Pengguna juga akan dibantu oleh
customer support jika mengalami kesulitan. Software ini memiliki tujuan
pemasaran khusus untuk professional dan bukan produk software yang gratis. 4. Lumion 3D Lumion merupakan software rendering dengan kelebihan kompatibel.
Software ini mudah digunakan serta memiliki tampilan yang user friendly.
Software ini juga sangat terkenal karena hampir tidak memiliki kekurangan.
Untuk pemula yang masih belajar dapat menggunakan software ini secara gratis. Contoh Rendering Istilah Render atau Rendering dapat ditemukan pada aplikasi
seperti aplikasi edit video, aplikasi 3D, aplikasi editing sound, hingga
aplikasi 2D. Contohnya ketika pengguna menggunakan aplikasi 3D Sketchup, pada
tahap modelling (pembuatan model) bangunan akan tampak seperti kartun. Hasil
baru akan terlihat nyata setelah dilakukan render, seperti kursi yang
mengkilap, bangunan rumah, dan sebagainya. Contoh Rendering 3D dan Animasi Agar lebih paham lagi mengenai proses rendering pada objek 2D
dan 3D, berikut adalah contohnya. Pada gambar di bawah ini memperlihatkan model
interior rumah sebelum dan sesudah dirender. Hasil sketsa yang dirender akan
tampak realistik. Proses inilah yang dilakukan oleh seorang desainer interior.
Perlu diketahui bahwa rendering merupakan proses paling akhir
dari sebuah proses editing. Akan ada beberapa tahap yang dilalui sebelum
melakukan proses rendering. Misalnya seperti pada pembuatan film Hollywood,
pada scene tertentu menggunakan aplikasi Adobe After Effect. Berikut merupakan
gambaran dari proses rendering menggunakan After Effect. Proses pengambilan gambar awalnya dilakukan dalam ruangan polos.
Kemudian hasil dari pengambilan tersebut diedit menggunakan After Effect dengan
penambahan efek air. Setelah proses editing selesai, maka dilakukan proses
rendering. Hasil rendering akan menghasilkan sebuah video yang terlihat
realistik seolah pria tersebut benar – benar berada di atas arus air. Contoh Rendering Sound atau Lagu. Selanjutnya adalah contoh rendering lagu menggunakan aplikasi FL
Studio. Aplikasi FL Studio merupakan salah satu aplikasi edit sound yang
terkenal. Pada aplikasi ini terdapat banyak efek –efek suara yang dapat
dipadukan dengan rekaman suara kita atau lagu yang ingin kita edit. Seperti efek suara angin, suara drum, suara rintik hujan, suara
petir, gitar, bass, dan sebagainya. Sebelum menerbitkan sebuah lagu biasanya
dimulai dari proses pembuatan, recording, editing, kemudian langkah terakhir
akan dilakukan proses rendering.
Demikianlah pembahasan mengenai pengertian dari rendering hingga
teknik dan contohnya. Untuk para pemula yang akan belajar mengenai editing,
penting untuk mengetahui apa itu rendering. Semoga artikel ini dapat
mempermudah dan menambah wawasan mengenai rendering. Semoga bermanfaat! |