• 08.00 s/d 20.45

BAGAIMANA CARA MENGATASI MASALAH DESAIN?

 


Masalah desain dapat berasal dari beberapa sumber, di antaranya:

1.      Tidak jelasnya brief atau spesifikasi desain. Kurangnya pemahaman yang jelas tentang kebutuhan klien atau target pasar dapat menyebabkan desain yang tidak sesuai ekspektasi.

2.      Kurangnya pengetahuan dan pengalaman dalam industri atau tren desain. Hal ini dapat menyebabkan desain yang kurang relevan atau tidak menarik bagi konsumen.

3.      Terlalu banyak atau terlalu sedikit elemen desain. Terlalu banyak elemen desain dapat membuat desain terlihat berantakan atau sulit dipahami, sementara terlalu sedikit elemen desain dapat membuat desain terlihat membosankan atau kurang menarik.

4.      Tidak mempertimbangkan aspek fungsionalitas dan kegunaan desain. Sebuah desain yang indah tetapi tidak berfungsi dengan baik atau sulit digunakan akan mengecewakan pengguna.

5.      Tidak mempertimbangkan aspek keterjangkauan dan kelayakan produksi. Desain yang sulit atau mahal diproduksi mungkin tidak praktis atau ekonomis.

6.      Kurangnya kolaborasi dan komunikasi dengan klien atau tim. Ini dapat menyebabkan kesalahpahaman dan menghasilkan desain yang tidak sesuai ekspektasi.

7.      Kurangnya fleksibilitas dan kemampuan untuk mengatasi perubahan atau masalah yang terjadi selama proses desain. Hal ini dapat menyebabkan desain menjadi kurang efektif atau tidak sesuai dengan kebutuhan klien atau target pasar.

Masalah desain dapat diatasi dengan beberapa cara, antara lain:

Berikut adalah beberapa cara untuk mengatasi masalah desain:

1.      Mendefinisikan masalah: Mulailah dengan mengidentifikasi masalah yang perlu diselesaikan dan bagaimana masalah itu mempengaruhi desain. Identifikasi persyaratan desain yang harus dipenuhi.

2.      Mengumpulkan informasi: Kumpulkan informasi tentang desain Anda dan masukan dari pengguna. Pelajari tren terbaru dalam desain dan sesuaikan jika perlu.

3.      Membuat sketsa: Buatlah sketsa kasar jika tidak pasti dengan ide-ide desain Anda. Jika Anda telah memiliki rencana yang pasti, pelajari kembali dengan mempertimbangkan solusi alternatif untuk mengatasi masalah desain.

4.      Ujilah desain Anda: Setelah Anda merancang desain, ujilah dengan pengguna. Pelajari dari masukan yang Anda dapatkan dan pertimbangkan untuk memperbaiki desain Anda.

5.      Meminta bantuan: Jika Anda merasa kesulitan dalam mendesain objek, mintalah bantuan dari ahli desain atau konsultan. Mereka dapat membantu Anda melihat desain Anda dari sudut pandang baru dan menawarkan solusi alternatif yang mungkin tidak terpikirkan sebelumnya.

6.      Pertimbangkan kembali desain Anda: Jika semua cara di atas masih belum efektif, pertimbangkan untuk mempertimbangkan kembali desain Anda dari awal dan mulailah dari sudut pandang yang berbeda. Kadang-kadang, ketika kita terlalu fokus pada satu ide, kita dapat kehilangan kemampuan untuk melihat masalah secara utuh dan terus terbuka terhadap ide-ide baru.

7.      Pelajari dari kesalahan: Terkadang, setelah selesai menerapkan desain, muncul kesalahan atau kekurangan padahasil akhir. Ini bisa menjadi peluang bagi Anda untuk belajar dari kesalahan dan memperbaiki desain agar lebih baik lagi.

Beberapa contoh masalah dalam desain antara lain:

a)      Masalah Fungsi: Masalah ini muncul ketika desain tidak dapat memenuhi fungsi pokoknya dengan baik. Sebagai contoh, desain produk yang tidak cocok dengan kebutuhan pengguna atau bentuk produk yang tidak ergonomis.

b)      Masalah Efisiensi: Masalah ini muncul ketika desain tidak mempertimbangkan efisiensi dalam penggunaan material, waktu, dan biaya. Sebagai contoh, desain produk yang terlalu rumit dan memakan biaya produksi yang tinggi.

c)      Masalah Estetika: Masalah ini muncul ketika desain tidak menciptakan tampilan yang menarik dan memikat. Sebagai contoh, desain produk yang terlihat membosankan atau tidak menarik bagi konsumen.

d)     Masalah Keamanan: Masalah ini muncul bila desain tidak memperhatikan faktor keamanan saat penggunaan produk. Sebagai contoh, desain produk yang terlalu berbahaya bagi pengguna.

e)      Masalah Sustainability: Masalah ini muncul ketika desain tidak mempertimbangkan dampak lingkungan dan sosial dalam produksinya. Sebagai contoh, desain yang memakai bahan berbahaya atau menggunakan proses produksi yang tidak ramah lingkungan.

 

 Copyright stekom.ac.id 2018 All Right Reserved