BAGAIMANA CARA
MENGATASI MASALAH DESAIN? Masalah desain dapat
berasal dari beberapa sumber, di antaranya: 1.
Tidak jelasnya brief atau spesifikasi desain.
Kurangnya pemahaman yang jelas tentang kebutuhan klien atau target pasar dapat
menyebabkan desain yang tidak sesuai ekspektasi. 2.
Kurangnya pengetahuan dan pengalaman dalam
industri atau tren desain. Hal ini dapat menyebabkan desain yang kurang relevan
atau tidak menarik bagi konsumen. 3.
Terlalu banyak atau terlalu sedikit elemen
desain. Terlalu banyak elemen desain dapat membuat desain terlihat berantakan
atau sulit dipahami, sementara terlalu sedikit elemen desain dapat membuat
desain terlihat membosankan atau kurang menarik. 4.
Tidak mempertimbangkan aspek fungsionalitas dan
kegunaan desain. Sebuah desain yang indah tetapi tidak berfungsi dengan baik
atau sulit digunakan akan mengecewakan pengguna. 5.
Tidak mempertimbangkan aspek keterjangkauan dan
kelayakan produksi. Desain yang sulit atau mahal diproduksi mungkin tidak
praktis atau ekonomis. 6.
Kurangnya kolaborasi dan komunikasi dengan klien
atau tim. Ini dapat menyebabkan kesalahpahaman dan menghasilkan desain yang
tidak sesuai ekspektasi. 7.
Kurangnya fleksibilitas dan kemampuan untuk
mengatasi perubahan atau masalah yang terjadi selama proses desain. Hal ini
dapat menyebabkan desain menjadi kurang efektif atau tidak sesuai dengan
kebutuhan klien atau target pasar. Masalah desain dapat diatasi dengan beberapa cara, antara
lain: Berikut adalah
beberapa cara untuk mengatasi masalah desain: 1.
Mendefinisikan masalah: Mulailah dengan
mengidentifikasi masalah yang perlu diselesaikan dan bagaimana masalah itu
mempengaruhi desain. Identifikasi persyaratan desain yang harus dipenuhi. 2.
Mengumpulkan informasi: Kumpulkan informasi
tentang desain Anda dan masukan dari pengguna. Pelajari tren terbaru dalam
desain dan sesuaikan jika perlu. 3.
Membuat sketsa: Buatlah sketsa kasar jika tidak
pasti dengan ide-ide desain Anda. Jika Anda telah memiliki rencana yang pasti,
pelajari kembali dengan mempertimbangkan solusi alternatif untuk mengatasi
masalah desain. 4.
Ujilah desain Anda: Setelah Anda merancang
desain, ujilah dengan pengguna. Pelajari dari masukan yang Anda dapatkan dan
pertimbangkan untuk memperbaiki desain Anda. 5.
Meminta bantuan: Jika Anda merasa kesulitan
dalam mendesain objek, mintalah bantuan dari ahli desain atau konsultan. Mereka
dapat membantu Anda melihat desain Anda dari sudut pandang baru dan menawarkan
solusi alternatif yang mungkin tidak terpikirkan sebelumnya. 6.
Pertimbangkan kembali desain Anda: Jika semua
cara di atas masih belum efektif, pertimbangkan untuk mempertimbangkan kembali
desain Anda dari awal dan mulailah dari sudut pandang yang berbeda.
Kadang-kadang, ketika kita terlalu fokus pada satu ide, kita dapat kehilangan
kemampuan untuk melihat masalah secara utuh dan terus terbuka terhadap ide-ide
baru. 7.
Pelajari dari kesalahan: Terkadang, setelah
selesai menerapkan desain, muncul kesalahan atau kekurangan padahasil akhir.
Ini bisa menjadi peluang bagi Anda untuk belajar dari kesalahan dan memperbaiki
desain agar lebih baik lagi. Beberapa contoh
masalah dalam desain antara lain: a)
Masalah Fungsi: Masalah ini muncul ketika desain
tidak dapat memenuhi fungsi pokoknya dengan baik. Sebagai contoh, desain produk
yang tidak cocok dengan kebutuhan pengguna atau bentuk produk yang tidak
ergonomis. b)
Masalah Efisiensi: Masalah ini muncul ketika
desain tidak mempertimbangkan efisiensi dalam penggunaan material, waktu, dan
biaya. Sebagai contoh, desain produk yang terlalu rumit dan memakan biaya
produksi yang tinggi. c)
Masalah Estetika: Masalah ini muncul ketika
desain tidak menciptakan tampilan yang menarik dan memikat. Sebagai contoh,
desain produk yang terlihat membosankan atau tidak menarik bagi konsumen. d)
Masalah Keamanan: Masalah ini muncul bila desain
tidak memperhatikan faktor keamanan saat penggunaan produk. Sebagai contoh,
desain produk yang terlalu berbahaya bagi pengguna. e)
Masalah Sustainability: Masalah ini muncul
ketika desain tidak mempertimbangkan dampak lingkungan dan sosial dalam
produksinya. Sebagai contoh, desain yang memakai bahan berbahaya atau
menggunakan proses produksi yang tidak ramah lingkungan. |