• 08.00 s/d 20.45

Perangkat-perangkat optik yang mucul di eropa pada akhir abad ke-19 memeragakan fenomena Persistence of Vision, yaitu kemampuan mata untuk menyimpan suatu gambar selama sepersekian detik setelah gambar tersebut hilang.



https://youtu.be/mERZvLqtpHI

;

Studi gerak pada hewan dan manusia yang dilakukan oleh Eadward Muybridge berperan sebagai alat bantu bagi visual artist/seniman visual untuk memahami pergerakan. Di Inggris, Lumiere bersaudara melakukan eksperimen lebih lanjut dan menciptakan kamera-printer-projektor pertama yang di gunakan dalam dunia perfilman modern. Di awal abad ke-20, para seniman mulai menolak representasi klasik dan keinginan untuk mengekspresikan ruang dalam istilah-istilah geometri. Banyak dari seniman-seniman tersebut ingin memproduksi animasi abstrak eksperimental yang mengeksplorasi teknik-teknik baru seperti direct-on–film dan collage. Di tahun 1970-an, tokoh-tokoh seperti Stan Vanderbeek, John Whitney, dan Robert Abel mulai mengeksplorasikan metode-metode animasi komputer dalam judul-judul film. Tahun 1950-an, pelopor desain grafis Saul Bass menjadi inovator judul film terkemuka di dunia perfilman.

Credit Siquence-nya yang menggugah bagi sutradara kenamaan seperti Hitchcook dan Preminger menarik perhatian publik dan bahkan dianggap sebagai miniatur film bagi film-film tersebut. Memasuki era 1960-an, animasi pembuat kartun The Pink Panther (1963) karya Friz Freleng dan grafik pembuka film klasik James Bond karya Maurice Binder menjadi ikon pop culture.

Pilihan kostum, tata panggung yang ganjil, judul-judul animasi yang pendek serta sudut kamera yang membingungkan telah menjadi tren dalam banyak desain. Pada tahun 1977, Richard Alan Greenberg dan saudaranya Robert mendirikan R/Greenberg Assosiates yang menjadikan reputasi mereka sebagai animasi pembuka gaya “terbang” pada tahun 1978 dengan film yang berjudul superman. Banyak desainer-designer yang mengklaim bahwa title sequence merupakan terobosan untuk film klasik seperti Dr. Strangelove pada tahun 1964 yang merupakan karya dari desainer asal kuba, Pablo Ferro yang menggunakan rappid-cut editing dan gaya gambar tangan yang mempengaruhi apa yang dikenal sekarang sebagai “MTV Style” dalam industri televisi. Terpengaruh Oleh Pablo Ferro dan Saul Bass, Kyle Cooper ialah salah satu grafik desainer pertama yang membentuk ulang industri konservatif motion picture dengan memperkenalkan trend desain cetak yang menyertakan komputer untuk menggambungkan proses digital dan konvensioaal. Pada tahun 1995, opening credits dalam film psikologi thriller Se7en karya David Fincher dengan cepat menyedot perhatian massa dan hingga saat ini dipandang sebagai tonggak batas dalam sejarah industri Motion Graphic. 

Teknik-teknik awal sinematik yang digunakan dalam film-film eksperimental avant-garde (pelopor seni) dan title siquence mulai di adaptasi ke dalam industri televisi. Harrry Marks, yang pada masa itu bekerja untuk stasion TV ABC, menciptakan ide logo yang bergerak dan menyewa Douglas Trumbul, yang merupakan perintis spesial effects dalam film 2001: A Space Odyssey (1968), untuk membantunya merancang sekuen gerakan untuk acara ABC, Movie of The Week, yang telah memukau para penonton nasional dan membawa perubahan besar dalam revolusi desain grafis.


maxresdefault.jpg


Definisi Motion Graphic


Definisi Motion Graphic dan prinsip dalam Motion Graphic. Di bawah ini adalah definisi Motion Graphic menurut beberapa ahli perfilman dan grafis spesialis, yaitu :

Seni dari Motion Graphic adalah kedinamisan dari nama yang di berikan, memberikan kehidupan kepada gambar dan tulisan dan merekam mereka menjadi sebuah pesan yang ingin di sampaikan kepada penontonnya. Motion Graphic adalah teks, gambar, atau kombinasi dari keduanya yang bergerak dalam ruang dan waktu, mengunakan pergerakan dan ritme untuk mengkomunikasikannya. Motion Graphic digunakan dalam tv dan film untuk membantu memperkenalkan ceritanya, seperti yang ditulis dalam buku Eksploring Motion Graphics oleh Gallagher & Paldy.

Sedangkan menurut Michael Betancourt Motion Graphic adalah grafik yang menggunakan footage dari video atau teknologi animasi untuk menciptakan ilusi dari motion atau gerakan dan biasanya di kombinasikan dengan audio untuk digunakan dalam projek multimedia. 


Prinsip dalam Motion Graphic


Dalam buku Eksploring Motion Graphic yang ditulis oleh Gallagher & Paldy mengatakan bahwa setiap desain memiliki susunan visual yang digunakan untuk mengarahkan audiens pada suatu pesan dan membantu mereka untuk memahami informasi terpenting yang ingin disampaikan desain tersebut. Pembeda yang jelas antara informasi primer dan informasi lainnya merupakan indikasi adanya susunan visual yang kuat. Pentingnya informasi akan menentukan elemen mana yang akan ditonjolkan dan bagaimana informasi tersebut akan dituliskan dalam suatu desain.

Picture-111.png

1. Composition 

Dalam mendesain komposisi, keputusan untuk menentukan bagaimana elemen, tipografi, gambar, dan visual akan dikelompokkan bersama akan menentukan tata letak keseluruhan pengelompokkan semua elemen ke dalam 1 kuadran disebut dengan Gathering. Adanya pergerakan merupakan suatu implikasi, tergantung pada bagaimana dan mengikuti bentuk apa elemen-elemen tersebut dikelompokkan. Elemen-elemen mungkin tampak terbang keluar frame atau terjun ke dalam frame. Susunan elemen yang berbeda dapat digunakan untuk ilusi visual

Dispersion nampak ketika elemen-elemen disebarkan dalam frame, elemen yang diatur dalam dispersi akan tampak kacau dan tidak teratur. Untuk membawa audiens ke dalam desain dan menciptakan titik fokus dalam kumpulan gambar yang tampak tidak beraturan, gunakan warna yang berbeda untuk membuat suatu elemen menjadi lebih menonjol daripada yang lain. Exclusion adalah ketika semua elemen dikelompokkan bersama, kecuali satu. Satu elemen tersebut dikucilkan dari yang lain, sehingga menjadi titik fokus. Chunking merupakan suatu istilah untuk mengelompokkan elemen-elemen bersamaan. Istilah ini digunakan untuk membantu audiens menyimpan suatu informasi. Elemen-elemen gambar dapat dikelompokkan bersama berdasarkan bentuk, warna, ukuran, atau jenis tulisan.

Istilah optical center mengacu pada titik tengah natural yang selalu kita lihat dalam sebuah desain. Ketika titik tengah diukur dan sebuah objek ditempatkan pada titik tersebut, seringkali objek tersebut akan tampak terlalu rendah dan off-center. Ketika membuat sebuah komposisi dimana titik fokusnya berada di tengah desain, ingatlah pada optical center dan geserlah elemen fokus pada desain tersebut sedikit ke atas. Titik fokus yang ditempatkan di salah satu sisi atau salah satu sudut frame akan tampak off-center. Membuat komposisi dengan titik fokus off-center menimbulkan kesan jenaka dan menyenangkan. Desain tersebut tidak akan nampak kaku, melainkan enerjik. Apa yang membuat sebuah komposisi nampak kuat? Walaupun selera kita bersifat subjektif, mengikuti prinsip desain grafis dalam membuat komposisi akan menghasilkan Motion Graphic dengan susunan visual yang menarik dilihat. Tiap elemen yang ada pada layar tidak hanya dilihat dari kualitas individualnya, melainkan bagaimana elemen tersebut saling berinteraksi satu sama lain.


2. Frame

Komposisi mengatur apa yang dilakukan objek-objek di dalam frame. Bagaimana objek bergerak dalam frame harus ditentukan. Motion Graphic terbentuk dari individual frame, tiap-tiap frame merepresentasikan suatu waktu pada bidang 2 dimensi suatu layar. Komposisi pada frame dibatasi oleh 4 sisi : kiri, kanan, atas, dan bawah. Desain Motion Graphic dibatasi oleh teknologi yang ada, bentuk frame akan ditentukan oleh alat yang digunakan oleh pemakainya. Frame desain untuk web, TV, dan video akan selalu horizontal karena lebih banyak monitor yang melebar, bukan meninggi. Saat kita mendesain untuk PDA dan handphone, frame akan vertikal mengikuti bentuk fisik PDA dan handphone. 

Elemen-elemen yang disusun rapi di dalam frame dengan jarak tertentu dari batas menimbulkan kesan tenang, terkendali, dan teratur. Jika elemennya terlalu kecil dan ditempatkan jauh dari batas frame dengan sisa tempat yang masih banyak, desain tersebut akan menimbulkan kesan jauh dan tidak terhubung.


3. Flow

Ketika kita membaca pergerakan Motion Graphic dan bagaimana kita merasakan desain tersebut. Apakah elemen-elemen dan frame terlalu cepat lewat? Apakah Motion Graphic-nya menampilkan informasi dengan kecepatan yang cukup lambat? Apakah alur nya diisi oleh terlalu banyak informasi? Apakah ada tampilan informasi yang tiba-tiba memperlambat kecepatan audiens untuk mengerti pesan yang ada?

Jika demikian, ada sesuatu pada desain tersebut yang membuat pembaca tiba-tiba berhenti dan harus berpikir ekstra untuk menerjemahkan informasi tersebut. Artinya, alur desain telah terganggu. Bagaimana kita menyusun frame dan membuat transisi diantaranya mempengaruhi alur pembaca untuk mengerti desain kita serta dapat menimbulkan efek emosional bagi pembaca. Kita dapat menyambung komposisi dan frame melalui gaya transisi.


main-qimg-acfb931bad27615e73d90afd2d0e09bf-lq.jpg

4. Transition

Sebuah transisi instan dari satu sumber elemen ke sumber lain disebut dengan cut. Ini merupakan standar transisi yang seringkali dipakai dan harus nampak tidak terputus. Ketika digunakan dengan benar, penonton tidak akan menyadari adanya pergantian sumber elemen. Ketika mengaplikasikan suatu cut, sumber kedua harus memiliki informasi yang baru. Sebuah dissolve dibuat ketika dua sumber yang saling tumpang-tindih diubah tingkat transparansinya. Sumber yang satu akan menjadi semakin nampak ketika sumber yang lain menjadi semakin transparan. Dengan kata lain, sumber pertama lama-lama melebur menjadi sumber kedua. Transisi ini sangat nampak terlihat dan seharusnya digunakan ketika faktor visual kedua sumber saling mendukung satu sama lain, sehingga ketika terjadi overlap tidak menimbulkan visual yang kontradiktif

Transisi push adalah ketika satu sumber didorong keluar layar oleh sumber kedua. Dorongan dapat berasal dari sisi manapun: atas, bawah, kanan, atau kiri. Tergantung pada arah dorongannya, transisi ini akan menimbulkan kesan berbeda pada audiens. Dorongan dari atas bersifat menindas, memaksa sumber pertama keluar dari layar. Dorongan dari bawah memiliki kesan yang lebih ringan, mendorong sumber pertama keluar layar untuk menampilkan informasi yang baru. Dorongan dari kiri bersifat natural karena kita membaca dari sebelah kiri. Dorongan dari kanan bersifat dinamis karena pergerakannya melawan arah biasanya kita membaca.

Transisi slide sangat menyerupai transisi push. Perbedaannya adalah pada transisi slide, sumber pertama bersifat statik sementara sumber kedua bergeser masuk ke layar. Sumber kedua boleh bergeser dari arah mana saja. Ketika sumber kedua bergeser dari kanan atau kiri, sumber tersebut tampak menyelinap untuk menggantikan tempat sumber pertama. Ketika sumber kedua bergeser dari atas, sumber tersebut nampak menutupi sumber pertama, seperti menurunkan jendela. Ketika sumber bergeser dari bawah, sumber tersebut tampak menutupi sumber pertama, namun memiliki kesan lebih halus, seperti menyelimuti seseorang yang akan tertidur. Transisi wipe digunakan untuk menyingkap atau mengaburkan sumber satu dari yang lain. Standar transisi wipe berbentuk segi empat, lingkaran, atau bentuk geometri lainnya. Sumber pertama akan ditutupi oleh sumber kedua sebagai bentuk lingkaran yang melebar dari tengah. Transisi wipe sangat sering dipraktekkan dan biasanya merupakan standar transisi dalam berbagai software Motion Graphic. Wipe key, atau yang sering disebut moving matte, digunakan untuk menciptakan ilusi bahwa sebuah objek pada suatu sumber menyingkapkan sumber kedua.

Sebagai contoh, ketika ujung marker digerakkan pada frame, garis tersebut kemudian menyingkapkan sumber kedua seolah sumber tersebut dilukiskan dalam layar. Selain gaya transisi dasar, kita mungkin dapat bereksperimen dengan transisi kompleks yang melibatkan compositing dan layering. Compositing mengacu pada penggunaan elemen-elemen dari beragam sumber termasuk gambar, tulisan, objek, dan suara. Layering merupakan urutan di mana elemen-elemen tersebut dimunculkan ke dalam layar. Banyak software Motion Graphics mamiliki transisi custom yang bisa digunakan. Beberapa transisi, seperti flare atau glow, memerlukan dua sumber ditambah efek spesial yang diaplikasikan ke suatu titik potong. Transisi lainnya seperti overlay, memerlukan kedua sumber untuk ditambah sumber ketiga yang ditambahkan pada titik transisi kedua sumber. Page turn merupakan transisi populer yang sering digunakan di video dan web. Transisi ini menimbulkan efek menyerupai halaman buku yang dibaca. Ketika diaplikasikan ke dalam sebuah web, biasanya pembaca diberikan akses untuk mengendalikan halaman-halaman agar bisa dibalik layaknya ketika membaca buku. Bagaimana kita mengaplikasikan transisi ini ke dalam Motion Graphic, seberapa cepat, seberapa transparan, dan dengan sumber apa akan memberikan kesan emosional pada video kita. 


5. Texture

Tekstur visual diciptakan ketika kita menggunakan warna dan pola tertentu untuk menimbulkan ilusi suatu tekstur. Tekstur dapat digunakan sebagai elemen desain atau untuk memunculkan kesan kedalaman dan dimensi, serta menambah keindahan visual pada suatu desain. Tekstur seharusnya diaplikasikan dengan pertimbangan yang setimpal dengan penggunaan warna. Tekstur yang berbeda menimbulkan respon emosional yang berbeda. Tujuan penggunaan tekstur adalah untuk menciptakan ilusi bahwa audiens dapat menyentuh dan merasakan desain tersebut secara nyata. Texture yang lembut dan berkilau yang dibuat nampak seperti logam yang dipoles akan menimbulkan kesan dingin karena permukaan logam sebenarnya seringkali dingin ketika disentuh. Tekstur yang didesain dengan sudut yang runcing akan membuat audiens menjauh karena ketika kita menjumpai benda runcing, respon kita adalah untuk menjauhi atau tidak menyentuhnya. Tekstur yang didesain dengan beragam transparansi nampak seperti asap atau awan. Tergantung pada warnanya, tekstur ini dapat menimbulkan beragam reaksi karena hubungannya dengan dunia nyata. Warna gelap akan membuat audiens merasa tertekan, seperti asap sedangkan warna terang membuat audiens merasa bebas, seperti melihat awan di lapangan terbuka. Kita otomatis membaca tekstur walaupun desain kita nampak pada permukaan digital. 

 

6. Sound

Kita merespon secara emosional apa yang kita dengar dan memberikan efek tersebut pada hal-hal yang kita lihat. Suara yang dipilih oleh desainer dalam Motion Graphic harus mendukung emosi pesan yang akan disampaikan. Perubahan suara yang paling minor pun mempengaruhi emosi kita. Ketika aku menuliskan kuku pada papan tulis, apa yang kamu dengar? Bagaimana perasaanmu? Apakah kamu merinding ketika kamu memikirkan tentang hal itu? Suara adalah elemen yang paling kuat dalam Motion Graphic, dan sama pentingnya dengan tipografi dan warna. 

 

7. Emotion

Cara terbaik untuk membuat pesan yang berkesan adalah dengan membuat koneksi emosional. Kebanyakan dari kita mengingat potongan-potongan hal yang kita lihat dan dengar namun dengan banyaknya hal yang kita lihat setiap hari, kebanyakan dari informasi yang kita peroleh telah kita saring keluar. Audiens mungkin mengingat potongan adegan, jingle, aktor, atau tagline sebuah produk; namun semua itu tidak penting jika mereka tidak mengingat inti pesannya –produk atau jasa yang kita jual. Sebagai desainer komunikasi visual yang menggunakan Motion Graphic, sudah menjadi pekerjaan kita untuk membawa pesan yang berkesan dalam waktu yang pendek. Kita dikondisikan untuk merespon emosi dan mempengaruhi komunikasi kita dengan emosi. Untuk meyakinkan audiens untuk membeli pesan yang kita sampaikan, dibutuhkan kadar emosi yang pantas. Jika kamu mendesain station ID untuk kalangan intelek dan canggih, namun menggunakan emosi yang bersifat jenaka, dengan warna-warna terang dan jenis tulisan yang bulat dan gemuk, kamu tidak akan sukses mengkomunikasikan pesan station ID tersebut. Elemen yang mengena pada kalangan serius adalah warna gelap dan jenis tulisan yang tidak terlalu gemuk dengan serif typeface. Setiap Motion Graphic memiliki emosi tersendiri.


8. Inspiration 

Tiap desainer memperoleh inspirasi dengan cara yang berbeda-beda. Inspirasi dapat ditemukan di sekeliling kita, lewat desain lain, karya seni, musik, cerita, desain furnitur, alam, dan lain-lain. Kebanyakan desainer memiliki beragam buku desain yang seringkali mereka gunakan sebagai inspirasi. Hanya melihat sesuatu dapat menginspirasi ide baru. Salah satu saranku adalah memiliki sebanyak mungkin gambar, tulisan, atau objek yang menarik yang dapat digunakan sebagai referensi ketika mencari ide baru.

Demikian tulisan tentang motion graphic dari sejarah, definisi dan prinsip.


 Copyright stekom.ac.id 2018 All Right Reserved