• 08.00 s/d 20.45

GLITCH ART

SENI GLITCH

 

Seni Glitch, atau sering juga disebut seni kesalahan atau seni cacat, adalah bentuk seni yang menggunakan kesalahan teknis atau bug dalam perangkat lunak atau perangkat keras sebagai elemen utama dalam karya seni. Teknik ini sering digunakan dalam seni digital dan musik elektronik.

Pada dasarnya, seni Glitch merupakan representasi dari kesalahan teknologi dan bagaimana hal itu dapat mempengaruhi bentuk visual atau audio. Seorang seniman Glitch dapat menggunakan berbagai teknik seperti mengubah kode program secara manual atau mengganti file binary untuk menciptakan efek glitch yang unik dan menarik.

Meskipun sering dianggap sebagai sesuatu yang negatif, seni Glitch dapat dianggap sebagai suatu cara untuk mengeksplorasi kekurangan teknologi dan bagaimana kita berinteraksi dengan teknologi tersebut. Banyak seniman Glitch yang menganggap karya mereka sebagai bentuk protes terhadap budaya konsumen yang terlalu bergantung pada teknologi yang sempurna dan tanpa cacat.

Seni Glitch dapat ditemukan dalam berbagai bentuk, termasuk gambar, video, dan musik. Karya seni Glitch dapat menghasilkan efek yang unik dan menarik, sehingga menarik minat banyak orang dalam seni digital dan eksperimental.

Istilah glitch art tidak hanya mencakup seni digital statis tetapi juga musik dan seni visual. Bentuk seni abstrak ini bahkan dapat menggabungkan ketiga media untuk pengalaman yang benar-benar membekas.

Karakteristik glitch art antara lain pikselasi, kebocoran cahaya, paparan ganda, noise dan grain, dan degradasi warna. Mari kita mengobrol tentang apa arti masing-masing istilah ini.

GERAKAN GLITCH ART Top of Form

Gerakan Glitch Art bermula pada akhir tahun 1990-an dan awal 2000-an sebagai bentuk seni yang berkaitan dengan kesalahan teknis dalam medium digital. Gerakan ini dianggap sebagai reaksi terhadap kecenderungan estetika yang mulus dan sempurna yang sering diasosiasikan dengan teknologi digital.

Gerakan Glitch Art tidak hanya terbatas pada seni visual, tetapi juga mencakup seni performa, seni suara, dan seni video. Beberapa seniman Glitch Art terkenal termasuk Rosa Menkman, Phillip Stearns, Nick Briz, dan Daniel Temkin.

Gerakan Glitch Art menantang definisi tradisional tentang keindahan, dan mempertanyakan apa yang dianggap sebagai "kesalahan" atau "cacat" dalam medium digital. Seniman Glitch Art sering memanfaatkan kesalahan teknis untuk menciptakan karya seni yang unik dan menarik, yang seringkali memiliki tampilan yang tidak terduga dan tidak terkontrol.

Gerakan Glitch Art juga mencerminkan kekhawatiran tentang teknologi dan bagaimana teknologi mempengaruhi budaya kita. Gerakan ini mengajukan pertanyaan tentang bagaimana teknologi mempengaruhi cara kita berpikir dan merasakan dunia, serta bagaimana teknologi dapat digunakan untuk menciptakan atau menghancurkan nilai-nilai dan budaya yang kita hargai.

Secara keseluruhan, Gerakan Glitch Art terus berkembang dan menjadi semakin relevan di era digital saat ini. Seniman Glitch Art terus mengeksplorasi potensi kesalahan teknis dalam medium digital dan menciptakan karya seni yang mencerminkan kompleksitas dan ambiguitas dunia digital kita.

Beberapa elemen desain yang umum digunakan dalam Glitch Art adalah:

  1. Glitch atau kesalahan teknis: Glitch atau kesalahan teknis merupakan elemen utama dalam Glitch Art. Seniman Glitch Art memanfaatkan kesalahan dalam perangkat lunak atau perangkat keras untuk menciptakan efek visual atau audio yang unik dan menarik.
  2. Kebingungan visual: Elemen kebingungan visual sering digunakan dalam Glitch Art, yang dapat menciptakan tampilan yang berbeda dari bentuk seni konvensional. Misalnya, warna yang cacat, distorsi visual, atau elemen-elemen yang tampak rusak.
  3. Komposisi asimetris: Komposisi asimetris sering digunakan dalam Glitch Art untuk menciptakan perasaan ketidakseimbangan dan ketidakstabilan visual. Bentuk, garis, dan warna mungkin terlihat tidak simetris atau berbeda dari satu sisi ke sisi lain.
  4. Warna mencolok: Warna mencolok atau neon sering digunakan dalam Glitch Art, dan sering digunakan untuk menciptakan kontras dengan elemen visual yang rusak atau cacat.
  5. Komposisi layer: Penggunaan beberapa lapisan atau layer dalam karya Glitch Art sering digunakan untuk menciptakan efek yang kompleks. Setiap lapisan dapat memiliki distorsi atau glitch yang berbeda, menciptakan tampilan visual yang unik dan kompleks.
  6. Tekstur dan noise: Tekstur dan noise sering digunakan dalam Glitch Art, menambahkan dimensi dan kedalaman pada tampilan visual. Tekstur dapat digunakan untuk menambahkan dimensi pada tampilan visual, sementara noise dapat menciptakan tampilan yang kasar dan mengaburkan.
  7. Teknik manual: Beberapa seniman Glitch Art menggunakan teknik manual, seperti mengedit kode program secara manual atau memanipulasi file binary dengan tangan, untuk menciptakan efek glitch yang unik dan menarik.

Dalam keseluruhan, Glitch Art adalah seni yang tidak terikat oleh aturan-aturan konvensional dalam desain, dan memungkinkan seniman untuk menciptakan tampilan yang sangat kreatif dan tidak terduga.

Menciptakan efek glitch

Top of Form

Bottom of Form

 Menciptakan efek glitch dapat dilakukan dengan berbagai cara, tergantung pada jenis perangkat lunak atau perangkat keras yang digunakan dan jenis efek glitch yang ingin dicapai. Berikut beberapa teknik yang dapat digunakan untuk menciptakan efek glitch:

  1. Menerapkan filter glitch: Beberapa program editing gambar atau video memiliki filter glitch bawaan yang dapat digunakan untuk menciptakan efek glitch. Filter ini dapat memberikan tampilan yang cacat atau rusak pada gambar atau video.
  2. Manipulasi kode program: Untuk menciptakan glitch pada program atau perangkat lunak tertentu, seniman Glitch Art dapat mengedit kode program secara manual atau memanipulasi file binary untuk menciptakan efek glitch yang unik dan menarik.
  3. Menyalakan dan mematikan perangkat secara tiba-tiba: Cara yang sederhana untuk menciptakan glitch pada perangkat keras adalah dengan menyalakan dan mematikan perangkat secara tiba-tiba. Hal ini dapat menciptakan distorsi atau cacat visual pada layar atau output audio.
  4. Membongkar dan merakit kembali perangkat keras: Beberapa seniman Glitch Art menciptakan efek glitch dengan membongkar perangkat keras dan merakit kembali dengan cara yang tidak biasa. Misalnya, dengan menambahkan koneksi atau memotong kabel tertentu.
  5. Menggunakan program editing video: Program editing video seperti Adobe Premiere atau Final Cut Pro dapat digunakan untuk menciptakan efek glitch pada video. Misalnya, dengan memanipulasi kecepatan pemutaran atau menggabungkan beberapa adegan dengan cara yang tidak biasa.
  6. Mempertajam atau menekan sinyal audio: Mempertajam atau menekan sinyal audio dapat menciptakan efek glitch pada audio. Misalnya, dengan mempertajam suara atau memotong bagian audio yang tidak diinginkan.

Perlu diingat bahwa menciptakan efek glitch pada perangkat keras atau perangkat lunak tertentu dapat merusak atau merusak perangkat tersebut. Pastikan untuk melakukan dengan hati-hati dan pada perangkat yang tidak terlalu berharga atau penting.



 Copyright stekom.ac.id 2018 All Right Reserved