• 08.00 s/d 20.45

MEMPERKENALKAN DESAIN BERBASIS SKENARIO

 

Desain berbasis skenario adalah metodologi yang berfokus pada perancangan produk, layanan, atau perangkat lunak berdasarkan skenario realistis atau cerita pengguna. Ini melibatkan pembuatan narasi atau rangkaian peristiwa yang menggambarkan bagaimana pengguna berinteraksi dengan produk atau sistem dalam berbagai situasi. Pendekatan ini membantu desainer lebih memahami kebutuhan, perilaku, dan motivasi pengguna, yang mengarah ke desain yang lebih berpusat pada pengguna dan efektif.

Dalam desain berbasis skenario, tim desainer akan berusaha menyelesaikan berbagai skenario yang mungkin terjadi dalam penggunaan produk atau sistem. Mereka akan mencoba memahami kebutuhan, tujuan, dan konteks pengguna dalam setiap skenario tersebut.

Dengan memahami skenario-skenario ini, desainer dapat membuat desain yang lebih responsif dan adaptif terhadap kebutuhan pengguna dalam berbagai situasi. Mereka akan mencoba memikirkan segala kemungkinan dan mempertimbangkan semua aspek yang mungkin terjadi dalam setiap skenario. Hal ini akan membantu mereka membuat keputusan yang lebih baik dalam merancang antarmuka, fitur, dan fungsionalitas produk atau sistem.

Desain berbasis skenario juga membantu desainer untuk lebih terhubung dengan pengguna dan memahami pengalaman mereka secara lebih baik. Melalui penangkapan skenario dan interaksi dengan pengguna dalam penggunaan nyata, desainer dapat mengidentifikasi masalah, kesulitan, atau kebutuhan yang mungkin tidak terlihat dalam kasus penggunaan yang telah ditentukan sebelumnya. Dengan begitu, desainer dapat membuat perbaikan atau penyesuaian yang diperlukan untuk meningkatkan pengalaman pengguna.

Secara keseluruhan, desain berbasis skenario adalah pendekatan yang berorientasi pada pengguna dan penggunaan nyata. Ini membantu desainer untuk berpikir lebih holistik dan kontekstual dalam merancang produk atau sistem, sehingga menghasilkan solusi yang lebih relevan, efektif, dan memuaskan bagi pengguna.

Komponen Desain Berbasis Skenario

Desain berbasis skenario biasanya terdiri dari komponen berikut:

  1. Skenario : Skenario adalah kisah fiksi atau kehidupan nyata yang menggambarkan konteks di mana pengguna berinteraksi dengan produk atau sistem. Mereka termasuk informasi tentang tujuan pengguna, tugas, lingkungan, dan hambatan. Skenario dapat dibuat melalui riset pengguna, wawancara, atau observasi.
  2. Persona : Persona adalah karakter fiksi yang mewakili tipe pengguna atau arketipe yang berbeda. Mereka dibuat berdasarkan riset pengguna dan membantu desainer berempati dengan audiens target. Persona memberikan wawasan tentang kebutuhan, motivasi, dan preferensi pengguna, yang menginformasikan proses desain.
  3. Storyboarding : Storyboarding adalah proses visual yang mewakili skenario melalui urutan sketsa atau ilustrasi. Ini membantu desainer memvisualisasikan perjalanan pengguna dan mengidentifikasi titik sentuh dan interaksi utama. Storyboarding dapat dilakukan di atas kertas atau menggunakan alat digital.
  4. Prototyping and Testing : Prototyping melibatkan pembuatan representasi desain dengan ketelitian rendah atau tinggi, seperti gambar rangka, maket, atau prototipe interaktif. Menguji prototipe ini dengan pengguna membantu desainer memvalidasi dan menyempurnakan konsep desain mereka berdasarkan umpan balik pengguna.

Manfaat Desain Berbasis Skenario

Desain berbasis skenario menawarkan beberapa manfaat, termasuk:

  1. Desain yang Berpusat pada Pengguna : Dengan berfokus pada skenario pengguna, desainer dapat lebih memahami kebutuhan, tujuan, dan titik kesulitan pengguna. Ini mengarah pada desain yang lebih berpusat pada pengguna dan intuitif.
  2. Identifikasi Awal Masalah Desain : Desain berbasis skenario memungkinkan desainer untuk mengidentifikasi masalah desain dan masalah kegunaan di awal proses. Dengan memvisualisasikan perjalanan pengguna, desainer dapat mengantisipasi potensi tantangan dan mengatasinya sebelum implementasi.
  3. Proses Desain Iteratif : Desain berbasis skenario mendorong proses desain berulang, di mana desainer dapat terus menyempurnakan dan meningkatkan kualitas 
  4. Mempersiapkan segala kemungkinan: Dengan menggunakan desain berbasis skenario, kita dapat mengantisipasi segala kemungkinan yang mungkin terjadi dalam suatu situasi. Dengan mempertimbangkan berbagai skenario, kita dapat merencanakan langkah-langkah yang tepat untuk mengatasi masalah yang mungkin muncul.
  5. Mengurangi risiko kesalahan atau kegagalan: Dengan mempertimbangkan berbagai skenario, kami dapat mengidentifikasi dan mengurangi risiko kesalahan atau kegagalan dalam desain produk atau layanan. Hal ini membantu memastikan bahwa produk atau layanan yang kita hasilkan dapat berfungsi dengan baik dan memenuhi harapan pengguna.
  6. Meningkatkan pengalaman pengguna: Dengan menggunakan desain berbasis skenario, kita dapat memahami bagaimana pengguna akan berinteraksi dengan produk atau layanan kita dalam berbagai situasi. Hal ini memungkinkan kita untuk merancang pengalaman pengguna yang lebih baik dan memenuhi kebutuhan dan harapan pengguna.
  7. Mempercepat proses desain: Dengan mempertimbangkan berbagai skenario, kita dapat mengidentifikasi masalah atau kesalahan sejak awal dalam proses desain. Hal ini membantu menghemat waktu dan usaha dalam perbaikan dan perubahan desain yang tidak efektif.
  8. Mengoptimalkan kinerja produk atau layanan: Dengan menggunakan desain berbasis skenario, kami dapat merancang produk atau layanan yang dapat berjalan lebih baik dalam berbagai situasi. Hal ini memungkinkan kita untuk mengoptimalkan kinerja produk atau layanan dan memenuhi kebutuhan pengguna dengan lebih baik.

 

 

 Copyright stekom.ac.id 2018 All Right Reserved