MEMPERKENALKAN DESAIN
BERBASIS SKENARIO Desain berbasis skenario adalah metodologi yang berfokus
pada perancangan produk, layanan, atau perangkat lunak berdasarkan skenario
realistis atau cerita pengguna. Ini melibatkan pembuatan narasi atau rangkaian
peristiwa yang menggambarkan bagaimana pengguna berinteraksi dengan produk atau
sistem dalam berbagai situasi. Pendekatan ini membantu desainer lebih memahami
kebutuhan, perilaku, dan motivasi pengguna, yang mengarah ke desain yang lebih
berpusat pada pengguna dan efektif. Dalam desain berbasis skenario, tim desainer akan berusaha
menyelesaikan berbagai skenario yang mungkin terjadi dalam penggunaan produk
atau sistem. Mereka akan mencoba memahami kebutuhan, tujuan, dan konteks
pengguna dalam setiap skenario tersebut. Dengan memahami skenario-skenario ini, desainer dapat
membuat desain yang lebih responsif dan adaptif terhadap kebutuhan pengguna
dalam berbagai situasi. Mereka akan mencoba memikirkan segala kemungkinan dan
mempertimbangkan semua aspek yang mungkin terjadi dalam setiap skenario. Hal
ini akan membantu mereka membuat keputusan yang lebih baik dalam merancang
antarmuka, fitur, dan fungsionalitas produk atau sistem. Desain berbasis skenario juga membantu desainer untuk lebih
terhubung dengan pengguna dan memahami pengalaman mereka secara lebih baik. Melalui
penangkapan skenario dan interaksi dengan pengguna dalam penggunaan nyata,
desainer dapat mengidentifikasi masalah, kesulitan, atau kebutuhan yang mungkin
tidak terlihat dalam kasus penggunaan yang telah ditentukan sebelumnya. Dengan
begitu, desainer dapat membuat perbaikan atau penyesuaian yang diperlukan untuk
meningkatkan pengalaman pengguna. Secara keseluruhan, desain berbasis skenario adalah
pendekatan yang berorientasi pada pengguna dan penggunaan nyata. Ini membantu
desainer untuk berpikir lebih holistik dan kontekstual dalam merancang produk
atau sistem, sehingga menghasilkan solusi yang lebih relevan, efektif, dan
memuaskan bagi pengguna. Komponen Desain Berbasis Skenario Desain berbasis skenario biasanya terdiri dari komponen berikut:
- Skenario :
Skenario adalah kisah fiksi atau kehidupan nyata yang menggambarkan
konteks di mana pengguna berinteraksi dengan produk atau
sistem. Mereka termasuk informasi tentang tujuan pengguna, tugas,
lingkungan, dan hambatan. Skenario dapat dibuat melalui riset
pengguna, wawancara, atau observasi.
- Persona :
Persona adalah karakter fiksi yang mewakili tipe pengguna atau arketipe
yang berbeda. Mereka dibuat berdasarkan riset pengguna dan membantu
desainer berempati dengan audiens target. Persona memberikan wawasan
tentang kebutuhan, motivasi, dan preferensi pengguna, yang
menginformasikan proses desain.
- Storyboarding :
Storyboarding adalah proses visual yang mewakili skenario melalui urutan
sketsa atau ilustrasi. Ini membantu desainer memvisualisasikan
perjalanan pengguna dan mengidentifikasi titik sentuh dan interaksi
utama. Storyboarding dapat dilakukan di atas kertas atau menggunakan
alat digital.
- Prototyping
and Testing : Prototyping melibatkan pembuatan representasi
desain dengan ketelitian rendah atau tinggi, seperti gambar rangka, maket,
atau prototipe interaktif. Menguji prototipe ini dengan pengguna
membantu desainer memvalidasi dan menyempurnakan konsep desain mereka
berdasarkan umpan balik pengguna.
Manfaat Desain Berbasis Skenario Desain berbasis skenario menawarkan beberapa manfaat,
termasuk:
- Desain
yang Berpusat pada Pengguna : Dengan berfokus pada skenario
pengguna, desainer dapat lebih memahami kebutuhan, tujuan, dan titik
kesulitan pengguna. Ini mengarah pada desain yang lebih berpusat pada
pengguna dan intuitif.
- Identifikasi
Awal Masalah Desain : Desain berbasis skenario memungkinkan
desainer untuk mengidentifikasi masalah desain dan masalah kegunaan di
awal proses. Dengan memvisualisasikan perjalanan pengguna, desainer
dapat mengantisipasi potensi tantangan dan mengatasinya sebelum implementasi.
- Proses
Desain Iteratif : Desain berbasis skenario mendorong proses
desain berulang, di mana desainer dapat terus menyempurnakan dan
meningkatkan kualitas
- Mempersiapkan
segala kemungkinan: Dengan menggunakan desain berbasis skenario, kita
dapat mengantisipasi segala kemungkinan yang mungkin terjadi dalam suatu
situasi. Dengan mempertimbangkan berbagai skenario, kita dapat
merencanakan langkah-langkah yang tepat untuk mengatasi masalah yang
mungkin muncul.
- Mengurangi
risiko kesalahan atau kegagalan: Dengan mempertimbangkan berbagai
skenario, kami dapat mengidentifikasi dan mengurangi risiko kesalahan atau
kegagalan dalam desain produk atau layanan. Hal ini membantu memastikan
bahwa produk atau layanan yang kita hasilkan dapat berfungsi dengan baik
dan memenuhi harapan pengguna.
- Meningkatkan
pengalaman pengguna: Dengan menggunakan desain berbasis skenario, kita
dapat memahami bagaimana pengguna akan berinteraksi dengan produk atau
layanan kita dalam berbagai situasi. Hal ini memungkinkan kita untuk
merancang pengalaman pengguna yang lebih baik dan memenuhi kebutuhan dan
harapan pengguna.
- Mempercepat
proses desain: Dengan mempertimbangkan berbagai skenario, kita dapat
mengidentifikasi masalah atau kesalahan sejak awal dalam proses desain.
Hal ini membantu menghemat waktu dan usaha dalam perbaikan dan perubahan
desain yang tidak efektif.
- Mengoptimalkan
kinerja produk atau layanan: Dengan menggunakan desain berbasis skenario,
kami dapat merancang produk atau layanan yang dapat berjalan lebih baik
dalam berbagai situasi. Hal ini memungkinkan kita untuk mengoptimalkan
kinerja produk atau layanan dan memenuhi kebutuhan pengguna dengan lebih
baik.
|