MENUJU PREFERENSI WANITA DALAM DESAIN Berbagai produk konsumen digunakan sebagai instrumen desain,
dikombinasikan dengan pengetahuan yang berkaitan dengan asosiasi estetika,
fungsional, dan sosial untuk menyelidiki masalah yang berkaitan dengan bahasa
produk, identitas, dan selera dan preferensi gender. Rekomendasi dibuat
untuk merancang produk yang lebih didedikasikan untuk kebutuhan dan preferensi
gender
Preferensi dalam desain dapat bervariasi dari individu ke
individu, termasuk preferensi wanita. Namun, ada beberapa tren umum yang dapat
dikaitkan dengan preferensi wanita dalam desain. Berikut adalah beberapa
preferensi yang umumnya diidentifikasi dalam desain yang ditujukan untuk
wanita:
- Estetika
yang menarik: Wanita sering kali menghargai estetika yang menarik dan
memperhatikan detail dalam desain. Penggunaan warna-warna yang lembut atau
cerah, pola-pola menarik, bentuk-bentuk yang elegan, dan tampilan yang
estetis secara keseluruhan sering kali dianggap menarik oleh banyak
wanita.
- Fungsionalitas:
Wanita seringkali memperhatikan fungsionalitas produk atau desain. Mereka
cenderung mencari desain yang praktis, mudah digunakan, dan sesuai dengan
kebutuhan sehari-hari mereka. Misalnya, dalam desain produk fashion,
kenyamanan dan kemudahan perawatan bisa menjadi faktor penting.
- Keberlanjutan:
Semakin banyak wanita yang memiliki kesadaran terhadap isu-isu lingkungan
dan keberlanjutan. Desain yang ramah lingkungan, menggunakan bahan-bahan
daur ulang atau ramah lingkungan, atau mempromosikan gaya hidup yang
berkelanjutan, seringkali mendapatkan preferensi dari wanita.
- Keterlibatan
emosional: Wanita cenderung lebih terhubung secara emosional dengan
desain. Desain yang memicu perasaan positif, mencerminkan identitas
pribadi, atau memiliki pesan yang kuat seringkali lebih menarik bagi
banyak wanita.
- Penekanan
pada kenyamanan dan kesehatan: Banyak wanita mengutamakan kenyamanan dan
kesehatan dalam desain produk, terutama dalam hal mode dan produk kecantikan.
Bahan-bahan yang nyaman digunakan, pemilihan ukuran dan bentuk yang sesuai
dengan tubuh, serta fokus pada keamanan dan kesehatan kulit adalah
beberapa hal yang sering dipertimbangkan oleh wanita dalam desain.
Namun, perlu diingat bahwa preferensi dalam desain sangat
subjektif dan dapat bervariasi secara signifikan antara individu. Tidak semua
wanita akan memiliki preferensi yang serupa, dan penting untuk menghormati
keberagaman preferensi dan selera individu dalam desain. Top of Form Desain yang paling penting untuk dipertimbangkan ketika
menjalankan preferensi wanita adalah gaya dan estetika. Wanita cenderung lebih
tertarik pada desain yang ramping dan elegan dengan aksen feminin, warna yang
lembut, dan finishing yang halus. Selain itu, desain dan produk yang
memerhatikan aspek kesehatan dan lingkungan juga semakin diminati oleh wanita
modern. Di samping itu, kepraktisan atau fungsionalitas produk juga
menjadi faktor penting dalam desain yang disukai wanita. Produk yang mudah
digunakan, dibersihkan, dan dirawat adalah incaran wanita terutama bagi mereka
yang memiliki aktifitas yang padat. Selain itu, estetika produk yang secara
langsung dapat mempengaruhi suasana hati wanita menjadi faktor yang perlu
diperhatikan dalam desain. Oleh karena itu, jika ingin mendapatkan preferensi wanita
dalam desain, designer harus memperhatikan estetika, kepraktisan, dan kualitas
produk terbaik untuk memenuhi kebutuhan para konsumennya. Desain yang
memperhatikan faktor-faktor tersebut dapat membuat produk lebih menarik bagi
wanita dan meningkatkan popularitas dan penjualan produk.
- nilai
tambah bagi perusahaan.
- Desain
Grafis: Desain grafis digunakan dalam berbagai media seperti iklan,
pemasaran, branding, dan komunikasi visual. Desain grafis yang efektif
dapat menarik perhatian, menyampaikan pesan dengan jelas, dan mempengaruhi
persepsi dan emosi pengguna.
- Desain
Interior: Desain interior mencakup perencanaan dan pengaturan ruang,
pemilihan warna, furnitur, pencahayaan, dan elemen-elemen lainnya untuk
menciptakan lingkungan yang nyaman, fungsional, dan estetis. Desain
interior yang baik dapat meningkatkan kenyamanan, produktivitas, dan
kualitas hidup penghuninya.
- Desain
Web: Desain web melibatkan pembuatan tata letak, grafis, dan antarmuka
pengguna yang menarik dan mudah digunakan. Desain web yang baik dapat
meningkatkan kepuasan pengguna, mempermudah navigasi, dan membantu
mencapai tujuan yang diinginkan, seperti penjualan produk atau penyampaian
informasi.
- Desain
Organisasi: Desain organisasi melibatkan struktur organisasi, tata kelola,
dan proses bisnis yang efektif. Desain organisasi yang baik dapat
meningkatkan efisiensi, kolaborasi, dan inovasi di dalam perusahaan.
- Desain
Lingkungan: Desain lingkungan berfokus pada menciptakan ruang publik,
kawasan perkotaan, atau bangunan yang berkelanjutan, ramah lingkungan, dan
berkontribusi pada kualitas hidup masyarakat. Desain lingkungan yang baik
dapat meningkatkan kualitas udara, mengurangi dampak negatif terhadap
lingkungan, dan menciptakan tempat yang menyenangkan untuk tinggal dan
bekerja.
- Desain
Pengalaman Pengguna: Desain pengalaman pengguna (user experience/UX design)
berkaitan dengan menciptakan pengalaman yang positif dan memuaskan bagi
pengguna saat berinteraksi dengan produk atau layanan. Desain UX yang baik
dapat meningkatkan kepuasan pengguna, mengurangi hambatan penggunaan, dan
memperkuat hubungan antara pengguna dan merek.
Keberadaan desain dalam berbagai bidang tersebut menunjukkan
relevansinya yang luas dan penting. Desain dapat memberikan solusi kreatif,
meningkatkan kualitas hidup, dan menciptakan pengalaman yang lebih baik dalam
banyak aspek kehidupan kita. Estetis Estetika, sebagaimana didefinisikan dalam konteks desain
produk, mengacu pada studi komparatif nilai-nilai sensorik yang dialami dalam
kaitannya dengan produk. Nilai-nilai ini dapat berhubungan dengan
penampilan produk secara keseluruhan atau beberapa detail produk atau fitur
desain tertentu. Karena persepsi manusia didominasi oleh visi, gaya produk
biasanya merupakan singkatan dari gaya visual, sehingga menjadikan pertimbangan
estetika sebagai landasan dasar untuk memulai eksplorasi yang dilakukan dalam
penelitian ini. Fungsional Persepsi fungsional dari suatu produk melibatkan deskripsi
instrumental dari prosedur yang digunakan untuk mengoperasikannya dan tingkat
efektivitas, efisiensi, atau kemanjurannya secara keseluruhan. Pemahaman
yang lebih dalam tentang kemampuan operasi suatu produk mungkin terkait dengan
masalah pemecahan masalah atau penalaran, atau interaksi dan komunikasi
informasi. Oleh karena itu, dalam menentukan apakah produk berfungsi atau
tidak, mereka dapat dilihat sehubungan dengan keefektifan yang mereka miliki
(berdasarkan evaluasi visual dari desain antarmuka produk) atau mungkin bagi
pengguna mereka atau masyarakat pada umumnya (berdasarkan masa lalu).
pengalaman dan ulasan pengguna). Sosial Meskipun produk bukanlah seragam atau lencana yang, ketika
dikenakan atau dibawa, membagi pengguna ke dalam kategori, mereka membawa serta
konsep halus yang berhubungan dengan pemahaman tentang norma sosial. Dalam
pengertian ini, produk dapat dilihat sebagai mempengaruhi identitas sosial atau
afiliasi sosial. Pengaruh ini dapat dilihat sebagai dua kali lipat
(Ortony, Clore, & Collins, 1988; Desmet, 2002):
- Ini
dapat berhubungan dengan kecenderungan orang untuk mengantisipasi
penggunaan atau kepemilikan suatu produk di masa depan yang mereka lihat:
Ketika orang melihat mobil dengan simbol Ferrari di atasnya, misalnya,
mereka mungkin langsung berpikir tentang status prestisius yang akan
mereka peroleh dengan memilikinya. dan mengendarai mobil yang begitu
mahal. Ini menimbulkan semacam reaksi yang melibatkan kerinduan untuk
berafiliasi secara sosial dengan produk, dan keinginan untuk memilih
produk karena status sosialnya daripada bentuk atau fungsinya. Mereka
entah bagaimana yakin bahwa menggunakan atau memiliki produk ini akan menghasilkan
kehidupan sosial atau status sosial yang tampaknya diinginkan.
- Itu
bisa berhubungan dengan kemampuan produk untuk melambangkan peristiwa masa
lalu. Misalnya, melihat ponsel (handcellphone.com, nd) mungkin
mengingatkan beberapa orang akan mainan yang pernah mereka sayangi di masa
kecil. Dalam hal ini, produk melambangkan acara pribadi yang bermakna
yang tidak dimiliki oleh orang lain. Dalam hal ini, pemilihan produk
mereka mungkin didasarkan pada alasan subjektif dan intrinsik, bukan pada
bentuk atau fungsi produk.
Bobot relatif dari setiap properti akan bervariasi sesuai
dengan tugas yang akan dijalankan dengan produk, konteks interaksi dengan
produk, dan sifat atau kepribadian pengguna. Selanjutnya, diasumsikan
bahwa sejumlah pengaruh timbal balik mempengaruhi sifat estetika, fungsional
dan sosial dari objek tertentu. Untuk alasan ini, kepuasan, selera, dan
preferensi pengguna ditentukan oleh konvergensi kualitas yang dirasakan dari
masing-masing properti. Konvergensi ini dapat ditentukan dan dievaluasi
melalui proses pemilihan stimulus. Top of Form
|